Jumat, 28 Agustus 2009

Opini ranti bout FANATIK

FANATIK, kata aneh penggugah semangat kita. Maybe. Karena penulis pernah merasakannya. Karena rasa fanatik, penulis menjadi semangat. Tapi bagaimanakah dengan itu semua? Bagaimana kita menyikapinya? Telisik lebih jauh…, (Ranti ingin berbagi pemahaman, mari qta belajar sama2 yuk!!!

Manusia adalah khalifah di bumi ini. Dan manusia pula satu satunya makhluk Tuhan yang telah dibekali oleh akal pikiran. Just manusia! Not animal or plant!

Alangkah baiknya, kita sebagai manusia bisa memilih mana yang baik dan benar. Begitu juga dengan kata FANATIK tersebut. Nothing is the best or anything is not the best. Oleh karena itu, begitu pula dengan FANATIK, memiliki sisi ganda (lemah dan lebihnya). Tinggal kita untuk menghandlenya.

Akan tetapi, FANATIK, erat kaitannya dengan berlebihan. Okey.. penulis setuju dengan itu. Penulis ngerti, tapi tinggal kita, berlebihan itu bisa dikendalikan sesuai dengan kemampuan kita. Banyak jalan menuju roma! Banyak cara dengan semangat!

FANATIK! Sejujurnya, penulis tak bisa menguasai betul dengan kata ini. Karena penulis juga terperangkap kea lam ini. Dalaaaam banget. Entah bisa keluar atau tidak Hingga penulis benar2 mengaggap dunia maya itu nyata. Akan tetapi dunia real itu kebohongan belaka. Why? Susah njelasinnya..

Rasa Fanatik bisa diungkapkan dengan apa saja. Entah berkata I luv u! I like u! Mencari apa saja tentang dia, hingga bisa dikatakan, ia berkata : hidupku, semangatku, tergantung olehnya.

Entah pula, penulis mau berkata apa, diam2 penulis membenarkannya. Speechless bahasanya. Karena sejujurnya dengan malu malu, penulis berkata,”It is right! I ever do it”. Ha..ha.. konyol kah fren??

Tidak hanya itu, waktu yang mereka miliki telah ia pasrahkan kepada orang yang difanatikkan, FANATIK! Tak hanya kepada orang, melainkan kepada suatu benda pula. Dunia emang aneh ya fren! Begitu pula dengan kata FANATIK ini. Susah diungkapkannya.

Hingga yang ia anti, Karena FANATIK, ia berubah menjadi sayang. Sungguh aneh, bukan? Syukur.. syukur.. hal itu dalam taraf menuju kebaikan.

Sebagai contoh, karena fanatic, yang dulu benci dengan matematika, karena orang tersebut ahli dalam matematika, ia menjadi cinta dengan matematika. Karena fanatic,orang tersebut bakti kepada kedua orang tua, hingga fansnya bakti dengan orang tua. Ckckck. Alhamdulillah, moga fanatic yang fren alami seperti halnya penulis ungkap.

Akan tetapi, rasa fanatic juga bisa berdampak negative. Sbagai contoh, karena rasa fanatic yang amat berlebihan, ia hanya memuji muji sesuatu yang difanatiknya. Hanya memuji! Lainnya? Singkir.

Kalau boleh jujur, penulis pernah melakukan hal hal tersebut diatas semuanya, tapi doakan lah, penulis menjauhi dampak negative tersebut. Penulis mencoba, semoga FANATIK ada di semua umat tuhan. Hingga ada minat, semangat!

Akhir kata..

Caiyoo!

Salam persahabatan!

Tidak ada komentar: